Belajar Istilah Saham Pemula Tentang Deviden, EPS,PER

Dalam dunia saham kita sering sekali dengar istilah deviden, earning per share (EPS), maupun price earning ratio (PER) Bagi pemula tentu istilah itu cukup bikin bingung, sekarang mari kita lihat istilah itu satu persatu.

belajar saham

Pengertian Tentang Deviden Saham

Bagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham (investor) dari laba perusahaan itu sendiri. Perhatikan bahwa besaran deviden tidak sama dengan laba perusahaan.

Contoh Umum Deviden :
Perusahaan X memperoleh laba sebesar 1Milliar, dan dari laba tersebut di putuskan bahwa 10% dari laba untuk deviden (100juta). Angka seratus juta itulah deviden yang diterima oleh para pemegang saham, jika ada 5 pemegang saham di perusahaan X maka devidenya dibagi 5 (tergantung besaran persentase kepemilikan saham)

belajar saham

Contoh Spesifik Deviden:
Misalkan perusahaan Mahkota grup membukukan laba per sahamnya sebesar Rp 1.000---->ini bukan deviden. Tapi kalau rapat pemegang saham memutuskan untuk membayarkan Rp 500 dari laba (Rp 1.000) kepada para pemegang saham maka itulah jumlah deviden yang akan diterima pemegang saham ( Rp. 500/lembar)

Itulah tadi dua contoh simpel tentang deviden, yang patut dicatat tentang deviden adalah setiap perusahaan tidak wajib membagikan devidennya kepada pemegang saham. Semuanya tergantung hasil rapat para pemegang saham perusahaan tersebut (RUPS)

belajar saham

Ada kalanya sebuah perusahaan tidak membagikan deviden kepada pemegang saham dengan tujuan untuk mengembangkan bisnisnya lagi (ekspansi bisnis) Karena perusahaan membutuhkan dana besar  makanya untuk sementara waktu deviden tidak diberikan terlebih dahulu. Semuanya tergantung dari hasil rapat perusahaan dengan para pemegang saham tentunya...

*Catatan Penting: Perusahaan yang tidak membagikan devidennya biasanya menandakan bahwa perusahaan itu sedang mau berkembang lebih besar lagi (ekspansi) Laba Perusahaan bisa digunakan maksimal untuk pengembangan bisnis tidak harus di potong deviden, imbasnya bisnis berkembang harga saham juga pasti naik perlahan-lahan, disinilah baru keuntungan pemegang saham terlihat menjanjikan.

Tentang Earning Per Share (EPS)

Merupakan laba bersih per lembar saham yang sering dijadikan fundamental dalam penentuan pembelian saham. Simpelnya sih EPS suatu saham naik berarti perusahaan itu sedang untung begitu pula sebaliknya. Makanya itu EPS sering dijadikan patokan para pemain saham sebelum menentukan saham mana yang ingin dimiliki, selain tentunya melihat price earning ratio (PER) juga 

belajar saham

Secara singkat EPS bisa dihitung berdasarkan total laba perusahaan dengan jumlah saham yang diedarkan.
Sebagai contoh : EPS perusahaan X : Rp. 100 Milyar (total Laba)/ 1Milyar (jumlah saham) = Rp.100 labar per lembar saham 

Dari contoh diatas EPS perusahaan X sebesar 100 kita bandingkan dengan EPS perusahaan lainnya atau kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dari situ akan terlihat perubahan angka EPS per tahunnya.

Faktor Yang Mempengaruhi EPS

Dalam menentukan saham jangan melihat pada laba total perusahaan, tapi analisa mendalam tentang  laba per saham perusahaan tersebut, karena boleh jadi laba perusahaannya besar tapi EPS nya justru  malah turun, berikut ini faktor yang mempengaruhi jumlah suatu saham :
  • Stock Split 
  • Right Issue
  • dan lain lain 
Intinya adalah aksi-aksi korporasi pasti akan mempengaruhi jumlah stok peredaran saham. Dua faktor yang paling sering kita temui di pasaran adalah stok split dan juga right issue, karena jumlah saham yang beredar tentu mempengaruhi EPS saham tersebut 

belajar saham

Memperkecil jumlah stok saham bisa meningkatkan EPS dan cenderung membuat harga saham perlahan-lahan naik, begitu pula sebaliknya.

Tentang Price Earning Ratio (PER)

Merupakan rasio harga saham dengan laba per lembar saham, ini merupakan salah satu aspek fundamental dalam melihat suatu saham, sama seperti EPS memiliki sudut pandang untuk menentukan suatu saham seperti apa kondisinya prospek atau tidak.

berhitung saham

Jika dalam EPS laba perusahaan dijadikan patokan penilaian, didalam PER hanya harga saham/ laba per lembar saham yang dijadikan perbandingannya

Contoh perbandingan PER : 
Harga saham X :   Rp. 10.000
Laba Per Saham X : Rp.500

PER saham X: 10.000/500= 20 (PER saham X)

PER merupakan suatu variabel yang cukup penting sebagai gambaran dari prilaku pasar yang terjadi. Karena kadang ada kalanya harga saham justru malah turun padahal laba perusahaan naik, begitu pula sebaliknya laba perusahaan menurun tapi justru harga sahamnya malah naik.

Secara logika sederhana harga saham akan naik seiring dengan kenaikan laba perusahaan, namun faktanya tidak seperti itu, tidak selamanya laba perusahaan naik, harga sahamnya ikutan naik (ada banyak faktor yang menentukan harga saham, seperti jumlah saham yang beredar, aksi korporasi,dll)

uang

PER berperan untuk melihat lebih jauh kejadian-keajadian seperti itu. Sehingga sering digunakan sebagai indikator perilaku pasar. Untuk tau lebih dalam lagi ikuti terus update selanjutnya ya, jangan lupa untuk subscribe email untuk berlangganan...