Kedua istilah ini merupakan istilah untuk melihat arah pergerakan pasar. Seperti yang kita tau ada banyak istilah dalam dunia investasi pasar modal, seperti deviden, obligasi, laba per lembar saham, dan lain sebagainya. Kali ini akan dibahas tentang apa itu bull market dan juga bear market.
Apa itu Bull Market
Istilah bull market sering juga disingkat dengan istilah "bullish" yang menandakan bahwa pergerakan harga pasar cenderung naik. Istilah ini sering disematkan untuk pasar modal (saham), tetapi sebenarnya bisa menyeluruh, untuk pasar komoditas, pasar uang, obligasi, dan lain-lain.
Kecenderungan harga yang terus naik inilah yang dinamakan dengan kondisi bull market. Keadaan ini bisa berlangsung lama, hitungan minggu, bulan bahkan tahunan. Tergantung dari faktor fundamental pasar
Karakteristik Bull Market
Karakter paling terlihat dalam keadaan bull market adalah dominasi investor dalam pasar. Itu artinya permintaan suatu saham/uang dalam pasar sangat tinggi, hingga membuat harga cenderung naik. Sedangkan penawaran didalam pasar cenderung tidak bertambah (lebih banyak permintaan daripada penawaran jual) Beberapa faktor fundamental yang mempengaruhi pasar sehingga bisa dalam keadaan bull market:
- Perekonomian suatu negara menguat atau cenderung stabil untuk waktu yang lama
- Tingkat pengangguran mengalami penurunan
- Pendapatan serta konsumsi meningkat
- Tingkat Inflasi terjaga
Mengambil Keuntungan Dari Kondisi Bull Market
Kondisi bull market tentu kondisi yang seru dan menguntungkan tapi jika salah timing pengambilan keputusan justru malah bisa lost nantinya. Idealnya investor membeli lebih awal agar memperoleh keuntungan maksimal dari pergerakan kenaikan harga pasar.
Namun menentukan batas bawah ataupun puncak dari bull market ini yang sulit, tidak ada rumus pasti kapan puncak dari pergerakan harga pasar, semuanya hanya dihitung berdasarkan chart perubahan harga dari periode sebelumnya. Berhubung tidak ada patokan pasti dalam menentukan puncak harga bull market, maka diperlukan beberapa strategi menyiasati resiko penurunan atau stagnan position, antara lain:
- Buy and Hold (Beli dan Tahan): ini merupakan basic dasar dalam berinvestasi, hampir semua investor melakukan trik ini. Inti dari trik ini adalah membeli lalu menahan saham yang kita miliki dan menjualnya di kemudian hari ketika sudah terjadi kenaikan harga. Trik ini lebih menekankan pada keamanan investor dalam berinvestasi. Bisa dibilang untuk menyiasati jika harga bergerak berlawanan dari kalkulasi awal
- Full Swing Trading: Ini merupakan cara yang beresiko untuk dilakukan, karena akan mempengaruhi bull market itu sendiri. Dalam strategi ini investor melakukan short-selling (peminjaman kepada sekuritas untuk menjual saham pada harga tinggi dengan harapan membeli ketika harga saham sudah turun, selisih harga inilah profit yang didapatkan)
- Meningkatkan Buy and Hold: Tujuan strategi ini adalah investor meningkatkan kepemilikannya dengan resiko tertentu selama harga terus terjadi peningkatan. Investor akan membeli saham dalam jumlah tetap untuk setiap kenaikan harga sama dari jumlah yang sudah ditentukan sebelumnya.
Mengenal Tentang Bear Market
Merupakan kondisi dimana pasar mengalami penurunan, harga sekuritas jatuh, dan pesimisme pasar meluas sehingga pelaku pasar cenderung sibuk mempertahankan diri dari penurunan lebih lanjut. Kondisi ini bisa berlangsung cukup lama, bulanan hingga tahunan (dibawah 18tahun biasanya) sebelum harga mengalami rebound kembali, koreksi tentu ada dalam kondisi ini, tapi cenderung menurun arahnya
Penyebab Penurunan Pasar (Bear Market)
Ada banyak varian kenapa pasar mengalami penurunan atau bearish. Namun yang paling umum terjadi dikarenakan faktor ekonomi yang melemah, atau ekonomi yang melambat pertumbuhannya. Hal ini akan membawa pasar kedalam kondisi bearish. Indikator pasar akan masuk kedalam Bear market:
- Serapan tenaga kerja menurun (angka pengangguran meningkat)
- Angka pendapatan menurun (tingkat konsumsi turun)
- Profit perusahaan mengalami penurunan
- Intervensi pemerintah terhadap suku bunga
Cara Menyikapi Bear Market
1. Berhenti Sejenak (off sementara waktu)
Bagi pemula kondisi bearish merupakan kondisi yang mengerikan, karena harga cenderung turun terus menerus. Menunggu sinyal pasar kembali naiuk lagi (bullish) merupakan pilihan bijak untuk mengamankan posisi modal investasi anda.
2. Jangan Berharap Rebound Waktu Dekat
Kondisi pasar yang terus menerus banyak dilihat orang sebagai peluang untuk memperoleh harga murah untuk kemudian dijual lagi ketika harga sudah naik kembali. Mengharapkan terjadi rebound cepat merupakan hal yang fatal, karena pasar sedang dalam masa bearish, itu artinya harga akan terus menurun dalam jangka waktu yang lama.
3. Tetap Tenang Jangan Agresif
Rugi didalam kondisi bearish itu sangat besar, itulah sebabnya jangan terpancing emosi dengan keadaan pasar yang sedang turun. Kurangi jumlah uang dalam bertrading bisa menjadi opsi, jangan menggunakan margin yang besar dalam kondisi bearish.
4. Menutup Posisi (Cut loss)
Ketika harga bergerak diluar prediksi kita dalam keadaan bearish, jangan ragu untuk closing position. Agar terhindar dari kerugian yang lebih besar lagi. Karena biasanya bearish itu akan bergerak jauh turun kedalam, siasati ini dengan cut loss untuk mengurangi kerugian
5. Trading Jangka Pendek
Dalam keadaan bearish tidak semua saham mengalami penurunan, beberapa saham ada juga yang naik, istilahnya saham gorengan atau saham lapis kedua yang dilirik investor untuk memperoleh untung dalam periode pendek. Tapi saham-saham gorengan juga memiliki resiko yang tinggi, karena banyak spekulan yang bermain.
6. Jangan Terlalu Lama Menahan
Banyak trader yang berharap terjadi rebound hingga pasar mengalami kenaikan harga, padahal dalam keadaan bearish harga cenderung turun terus menerus. Ada memang kondisi terkoreksi atau rebound, tapi itu terbatas sekali momennya. Jadi ketika ada momen rebound manfaatkan sekecil apapun keuntungannya, jangan terlalu lama menahan demi keuntungan besar, dalam keadaan bearish untuk sedikit aja udah bagus...
7. Alihkan Investasi
Dengan keadaan pasar bearish ada baiknya jika tidak ingin kehilangan jauh lebih dalam, bisa dengan memilih investasi lainnya, seperti forex, ataupun produk perbankan. Emas menjadi pilihan yang pas untuk diinvestasikan sambil menunggu pasar bergerak naik lagi.