Saat ini dunia investasi sudah semakin maju, semua berkat dukungan tekhnologi yang semakin cepat perkembangannya. Cakupan dalam instrumen investasi itu sangat luas, dan bisa dilakukan oleh semua kalangan. Namun sebagian orang di Indonesia masih suka dengan investasi riil seperti rumah, tanah, apartemen, emas, dll... Padahal investasi ga hanya cuman itu saja, ada banyak jenis investasi yang layak untuk dicoba dengan keuntungan yang fleksibel.
Ada yang harus dipahami juga sebelum anda melakukan investasi, apapun itu ya bentuknya. Bahwa investasi selalu memiliki resiko, besar ataupun kecil. Resiko terhadap anda kehilangan modal yang digunakan, tapi juga bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Itu sebabnya investasi berbeda dengan dagang, atau bisnis konvensional lainnya.
Karena investasi tentang penanaman modal, dimana dari penanaman itu kita berharap mendapatkan untung di masa mendatang. Bukan tentang hari ini keluar modal besok laku berapa, itu bukan investasi itu dagang atau bisnis.
Ada yang harus dipahami juga sebelum anda melakukan investasi, apapun itu ya bentuknya. Bahwa investasi selalu memiliki resiko, besar ataupun kecil. Resiko terhadap anda kehilangan modal yang digunakan, tapi juga bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Itu sebabnya investasi berbeda dengan dagang, atau bisnis konvensional lainnya.
Karena investasi tentang penanaman modal, dimana dari penanaman itu kita berharap mendapatkan untung di masa mendatang. Bukan tentang hari ini keluar modal besok laku berapa, itu bukan investasi itu dagang atau bisnis.
Pengenalan Jenis Investasi
1. Reksadana
Bisa dibilang ini investasi yang ringan alias soft. Karena resiko tidak terlalu besar modal untuk investasinya pun juga tergolong terjangkau bagi setiap kalangan. Secara simpel reksadana merupaka cara untuk mengelola dana yang selanjutnya akan digunakan untuk investasi dalam pasar modal. Bank menjadi tempat utama dalam investasi reksadana ini karena uang banyak bercokol disana.
Gambaran simpel tentang reksadana, yaitu kita menitipkan sejumlah modal yang akan digunakan oleh manager investasi dalam transaksi pasar modal, seperti untuk transaksi saham,obligasi,dll...Jadi uang yang kita miliki akan digunakan oleh pihak profesional untuk diputarkan lagi dalam pasar, selisih keuntungan itulah profit yang kita dapatkan (tentunya akan ada potongan tertentu nantinya)
Kelebihan:
Pemodal tidak memerlukan pengetahuan menyeluruh tentang dunia pasar modal, karena semua kegiatan sudah diserahkan kepada manager investasi. Anda punya modal, pihak manager investasi yang mengurusi segala pengelolaan investasi di pasar modal. Cocok bagi para pemula dalam dunia investasi, resikonya kecil modalnya pun juga terjangkau sesuai kemampuan masing-masing.
Kelemahan:
Dibandingkan instrumen investasi yang lain, profit dalam investasi reksadana tergolong lebih kecil dibandingkan jika kita langsung terjun ke pasar modal itu sendiri. Selain itu ada banyak potongan biaya yang dikenakan dalam investasi jenis ini.
Kesimpulan:
Jika anda masih sangat awam dalam dunia investasi, reksadana merupakan pilihan paling aman dengan tetap bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan (sesuai besaran jumlah modal yang anda keluarkan tentunya)
2. Saham
Merupakan instrumen investasi yang menggunakan surat berharga suatu lembaga untuk diputarkan dalam pasar modal. Setiap lembaga perusahaan pasti membutuhkan modal untuk kegiatan usahanya, itulah sebabnya mereka menerbitkan surat berharga yang dapat dibeli oleh para trader pasar modal.
Investor mendapatkan untung dari selisih harga jual dan harga beli. Selain itu pemilik saham juga mendapatkan keuntungan dari deviden. Jika perusahaan dalam jangka waktu tertentu mendapatkan profit berkelanjutan.
Kelebihan: Keuntungan yang diperoleh dari investasi saham jauh lebih besar dibandingkan reksadana. Selain itu jika kita jeli dalam membaca pergerakan harga suatu saham. Jika anda sudah terbiasa dengan dunia investasi, saham bisa dijadikan referensi untuk anda coba
Kelemahan: Modal yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan reksadana, serta resiko merugi jauh lebih tinggi juga. Tapi semuanya masih dalam level yang seimbang.
3. Obligasi
Merupakan investasi dalam bentuk surat pernyataan utang sebuah lembaga baik pemerintah ataupun swasta yang diberikan kepada pemegang obligasi (investor) Ada kemiripan dengan investasi saham dalam obligasi, yaitu sama-sama bisa dijual kepada pihak lainnya.
Kelebihan:
Berhubungan ini tentang hutang tentu ada unsur bunga didalamnya, dan biasanya bunga obligasi lebih tinggi dibandingkan instrumen semacam deposito dan lain sebagainya.
Kelemahan:
Proses Pencairan dana yang tergolong cukup memakan waktu lama. Tingkat pencairannya tidak fluid, membutuhkan proses cukup lama...
4. Deposito
Ini dia nih investasi yang paling sering digunakan di Indonesia. Konsepnya sama seperti kita nabung di bank bedanya kita tidak bisa ambil dana kita secara mendadak. Ada jangka waktu untuk uang kita bisa dicairkan kurang lebih antara 3bulan, 6 bulan, 12bulan, atau bahkan 24bulan. Bisa dibilang kita menabung untuk investasi diri itulah tujuan deposito
Kelebihan:
Tingkat resiko lost sangat kecil cocok bagi pemain baru dalam dunia investasi. Tingkat suku bunganya juga lumayan tinggi.
Kelemahan:
Tingkat keuntungan yang diberikan tergolong kecil dibandingkan instrumen diatas, tapi jika anda ingin memiliki tabungan untuk masa depan deposito cocok untuk anda coba...
5. Forex (valuta asing)
Nah ini dia nih instrumen investasi yang paling besar cakupan pasarnya. Secara singkat forex merupakan investasi yang menggunakan mata uang sebagai tolak ukur perdagangannya. Karena dalam setiap transaksi ada arus permintaan dan penawaran termasuk juga terhadap alat tukar alias uang. Selain itu perbedaan tingkat ekonomi setiap negara berbeda-beda hal ini tentu berdampak pada permintaan mata uang pada suatu negara tertentu.
Kelebihan: Cakupan pasar sangat besar, sangat sulit untuk dimonopoli, dan berlangsung setiap harinya 24 jam non-stop. Siapapun bisa menjadi trader dalam investasi forex ini, tidak terlalu ribet dalam hal pendaftaran dibandingkan instrumen investasi lainnya. Potensi keuntungan juga sangat besar, serta penarikan yang terjadi bisa sangat cair, tidak butuh proses lama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Kelemahan: Pergerakan harga forex cenderung fluktuatif pasar terus bergerak tanpa henti. Selain itu juga tingkat resiko kerugian dalam pasar uang sangat tinggi. Anda bisa untung dalam hitungan menit namun juga sebaliknya modal anda bisa ludes tak bersisa dalam hitungan menit pula.
Butuh pemahaman ekstra dalam dunia investasi jika anda ingin bermain forex. Jadi jika anda masih pemula ada baiknya pelajari dulu tentang forex. Karena pasar uang merupakan investasi yang paling tinggi tingkat resikonya.
Sebaiknya pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan pemahaman anda, bisa dimulai dari yang simpel terlebih dahulu seperti deposito atau reksadana sebelum nanti main ke dalam investasi saham atau forex